Thursday, August 12, 2010

TITIP RINDU BUAT AYAH



…tapi kerinduan…tinggal hanya kerinduan,anakmu sekarang banyak menanggung beban…”
(Ebiet G.Ade)

Muda..kekar dan tangguh mungkin itu adalah gambaran dirimu saat ku lihat sebingkai foto yang selalu tergantung di tembok rumah. Banyak cerita yang kudengar,banyak hal yang diajarkan,dan banyak hal yang dikenalkan saat kita dulu masih memahami arti kasih sayang. Pantasnya dulu tak secuil pun waktu kita lewatkan atau hanya sekedar berbicara panjang tentang bagaimana menjadi seorang lelaki..masih ku ingat hentakan keras suaramu “ jadilah laki-laki yang tangguh…jujur,dan bertanggung jawab karena sesungguhnya hidupmu akan jauh lebih berat di banding perempuan “.
            Memang engkau bukanlah yang terbaik,tapi engkau telah mengajarkan bagaimana menjadi sesuatu yang baik. Urutan kisah lalu mengajarkan bahwa tak pernah ada sepeser uang yang kau berikan dari hasil yang kotor,engkau memilih membantu,menolong tanpa harus berharap balas jasa…itu juga yang kau ajarkan pada kami semua.
            Ayah…engkau begitu mampu menunjukan kepekaan,tanggung jawab mu pada keluarga,engkau begitu menyayangi semua hingga apa yang kau lakukan terkadang bisa membahayakan diri mu sendiri…dan engkau selalu tak pernah mau mendengar….engkau tak pernah mau mengerti….dan engkau selalu tak peduli…karna itu akhirnya kita selalu berbeda.
            Hingga datang satu masa dimana semua tak bisa dibendung lagi..Aku berdiri,membantah,menunjuk dan melawan…aku tak peduli siapa engkau…tangan-tangan ibu yang penuh kasih pun akhirnya memisahkan kita. Semuanya kuanggap sudah berakhir…tak ada lagi yang bisa mendengar ataupun sekedar memahami…Aku pergi !
            Angin malam menjadi hal yang akrab bagiku,bising kendaraan dan riuhnya jalan menjadi sahabat sejati ku…Ku belajar memahami perjalanan itu dengan mencari nya sendiri.Hempasan dan kerasnya hantaman luar begitu terasa dalam perjalan itu...berusaha mencari sendiri tanpa harus berbagi..Aku harus bisa !

            Saat kembali dari perjalanan yang panjang itu , tak pernah ku hiraukan lagi semua.. sosok muda..kekar dan tangguh itu pun telah berubah menjadi tua..layu….dan lemah.Engkau tetap berusaha menjadi seorang Ayah yang kuat…walau raga mu tak mungkin lagi bertahan.

Saat sapaanmu terakhir kali, aku memilih untuk tidak melihat wajahmu..TUHAN…hukumlah aku karna dosaku itu dan katakan padanya…Aku sangat menyesalinya ..”(140410).

0 comments:

Post a Comment

Follow me

About Me

My photo
Bandung, West java, Indonesia
kekayaan ku adalah hasil karya ku.

Text

  ©Template by Dicas Blogger.